Kisah Perjalanan Karir Edouard Mendy
Atlit Biodata Profil SepakbolaMinggu, 30 Mei 2021 dinihari tadi menjadi hari yang akan sangat dikenang Édouard Mendy sepanjang masanya. Bagaimana tidak, pasalnya di tahun 2015 ia sempat bingung mencari kerja, untuk pertama kalinya di tahun 2021 ia berhasil meraih mendali juara Liga Champions bersama Chelsea.
Beberapa hari yang lalu, partisipasi Mendy di laga final kontra Manchester City di Estadio Do Dragao sempat diragukan. Kiper kelahiran Montivilliers, Prancis tersebut mengalami cedera dalam laga terakhir the Blues di Premier League.
Sang pelatih, Thomas Tuchel, harap-harap cemas menunggu kabar soal kondisi dirinya. Bagai tuah dari Dewi Fortuna, Mendy dinyatakan sembuh kurang dari 48 jam sebelum pertandingan digelar.
Mendy langsung mengisi pos penjaga gawang yang biasa ditempati. Ia tidak membiarkan satupun tembakan pemain the Citizens masuk ke gawangnya. Dan hasilnya, Chelsea berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0.
Penasaran dengan sosok Édouard Mendy? Yuk kita simak biodata dan profil Édouard Mendy yang berhasil di himpun dari berbagai sumber berikut ini.
Biodata Edouard Mendy
Nama Lengkap : | Édouard Osoque Mendy |
Nama Panggilan : | Édouard Mendy |
Tempat Lahir : | Montivilliers, Prancis |
Tanggal Lahir : | Minggu, 1 Maret 1992 |
Profesi : | Atlit, Pemain Sepakbola |
Agama : | Kristen |
Kewarganegaraan : | - |
Tinggi Badan : | 197 cm |
Posisi : | Kiper |
Klub saat ini : | Chelsea |
Ayah : | - |
Ibu : | - |
Sosial Media : | Instagram : @edou_mendy |
Profil Édouard Mendy
Édouard Mendy atau yang bernama lengkap Édouard Osoque Mendy merupakan pemain sepakbola internasional yang bermain diposisi penjaga gawang untuk Chelsea F.C. dan Tim nasional sepak bola Senegal.
Penjaga gawang kelahiran Montivilliers, Prancis pada tanggal 1 Maret 1992 ini memulai karirnya di negara asalnya Prancis, dia hampir keluar dari permainan sebelum mendapatkan kesempatan bersama Marseille. Dia memantapkan dirinya selama beberapa musim berikutnya di Reims dan Rennes sebelum menandatangani kontrak dengan Chelsea pada 2020.
Berhak bermain untuk Guinea-Bissau, Senegal, dan Prancis, Mendy awalnya bergabung dengan Guinea Bissau untuk menghormati ayahnya, tetapi kemudian beralih ke Senegal, di mana ia menjadi penjaga pilihan pertama untuk Piala Afrika 2019.
Masa muda
Mendy lahir di Montivilliers (Seine-Maritime, Normandy) di Prancis. Ia adalah sepupu bek kiri Ferland Mendy, yang bermain untuk Real Madrid dan tim nasional Prancis.
Tidak Ada yang Menginginkan Mendy
Sungguh kisah yang dramatis. Mendy memang tidak lepas dari drama selama berkarir di dunia sepak bola. Ia memiliki kisah inspiratif lainnya yang bisa menjadi pelajaran bagi pada pecinta sepakbola sekalian.
Pada tahun 2014, tidak ada yang menginginkan Mendy. Pada usia 22 tahun, ia dilepas oleh Cherbourg setelah melakoni 26 laga di semua kompetisi. Setelah setahun tidak memiliki klub, bisa disimpulkan kalau masa depan Mendy di dunia sepak bola suram.
Mendy berusaha melupakan mimpi-mimpi karir sukses di dunia sepak bola. Ia berkunjung ke Le Havre, tak jauh dari tempatnya bertumbuh, untuk mencari pekerjaan. Sepak bola tidak lagi jadi profesi yang diharapkan.
Di masa-masa menganggur itu, Mendy mengisi waktu dengan memperkuat tim-tim yang bermain di kasta bawah. Ia diberi kesempatan untuk memperkuat Marseille B yang bermain di divisi lima, kemudian bergabung dengan Reims B.
Perubahan Nasib
Reims, yang bermain di Ligue 2, melihat potensinya dalam menjaga gawang dan langsung memberinya kesempatan untuk bermain bersama skuad inti. Dari sinilah, nasib Mendy berubah drastis.
Mendy masih harus bersabar ketika mendapatkan seragam tim utama Reims. Ia ditugaskan sebagai No.2, dan hanya mampu bermain sebanyak 11 kali dalam semua kompetisi pada musim perdananya bersama Reims.
Barulah di tahun berikutnya, ia mendapatkan peran sebagai No.1. Ia langsung menjadi sosok penting dalam keberhasilan Reims promosi ke Ligue 1 dan mencatatkan 34 penampilan di semua kompetisi. Tentu saja, ia kembali menjadi starter pada musim berikutnya lagi.
Di tahun 2019, Mendy pindah ke Rennes dengan harga empat juta euro. Lagi-lagi, ia mendapatkan pencapaian yang cukup membanggakan. Berkat dirinya, Rennes bisa duduk di posisi tiga sembari merasakan sepak bola Eropa dalam ajang Liga Europa.
"Mungkin di Marseille, mereka tidak bisa melihat talentanya, atau mungkin belum pada waktunya dan dia belum siap," kata kepala divisi penjaga gawang Chelsea, Christope Lollichon, kepada ESPN.
"Dengan tingginya dan juga kemampuan mengoper bola yang luar biasa, penempatan posisi dan inisiatif, dia pemain dengan talenta yang besar. Dia juga orang yang baik," lanjutnya.
Kisah Sukses di Chelsea
Hanya perlu satu musim buat Mendy untuk menarik perhatian banyak klub Eropa. Setelah dikaitkan dengan banyak klub, pria berusia 29 tahun itu lalu memilih Chelsea sebagai labuhan berikutnya.
Ia diproyeksikan sebagai pengganti Kepa Arrizabalaga yang mengalami penurunan performa. Bukan tugas yang sulit buat dirinya. Mendy diprioritaskan dalam laga-laga penting karena kemampuannya lebih baik dibandingkan kiper termahal di dunia itu.
Mendy mengakhiri musim 2020/21 dengan 45 penampilan, 30 kali kebobolan dan 25 clean sheet di semua kompetisi yang dijalani Chelsea, serta satu trofi Liga Champions. Sesuatu yang takkan mungkin diraihnya jika mendapatkan pekerjaan di Le Havre enam tahun lalu.
Reaksi Warganet
May 2015, unemployed and looking for a job after being released by Cherbourg.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 29, 2021
May 2021, first African goalkeeper to win the European Cup in the Champions League era.
Edouard Mendy deserves the best 🏆🔵 #CFC pic.twitter.com/MeOW1eWQda
2014: Edouard Mendy mendaftar sebagai pengangguran dan mulai mencari pekerjaan di luar sepak bola.
— CHAMPIONS OF EUROPE 🏆 (@pleschels) May 29, 2021
2021: Edouard Mendy mengangkat pialq Liga Champions untuk Chelsea.
#UCL #UCLFinal pic.twitter.com/CEPYF4KTDB
Nah itulah kisah perjalanan karir, biodata dan profil Edouard Mendy dari yang tidak di inginkan menjadi juara Liga Champions.